Wednesday, November 21, 2007

Gesek Asyik : Hutang utk Reksadana



Pernah iseng liat pertumbuhan nilai aktiva bersih (NAB) reksadana (RD) ? Kalo belum, bisa dicek data tabel diatas yg saya ambil dari portalreksadana.com.

Ternyata banyak yg memberikan return diatas 60% untuk periode 1 tahun. Bandingkan dg bunga deposito yg cuma 5-6%, masih dipotong pajak pula.

Tapi perlu diingat bahwa investasi RD adalah jangka panjang, 1, 2, mungkin 3 thn. Dalam perjalanan waktu, NAB suatu RD bisa naik turun, tapi seiring dg membaiknya ekonomi, NAB pasti akan ikut naik juga, hanya saja kinerja RD di waktu lalu tidak menjadi jaminan bagi kinerjanya di masa datang.

Karena sifatnya berupa investasi jangka panjang, tentunya uang yg diinvestasikan sebaiknya uang yg tidak terpakai utk kebutuhan sehari-hari.

Kalau kita punya uang, tentu mudah utk ikut investasi RD, kita bisa alokasikan sejumlah dana besar diawal utk pembelian unitnya, atau beli sedikit-sedikit dalam periode tertentu seperti halnya menabung, tapi returnnya jadi lebih sedikit dibanding dengan yg investasi sekaligus dalam jumlah besar diawal.

Supaya returnnya bisa setinggi kalau kita investasi besar diawal, tapi bayarnya sedikit-sedikit setiap bulan bagaimana caranya? Mesti pinjam duit donk.. hutang.

Kalau hutang biasa, agak susah, karena kita juga mesti bayar cicilan pokok disamping bunga, secara total nilai yg dibayar setiap bulan jadi besar.

Tapi kalau kita termasuk kolektor kartu kredit, nah ini bisa dimanfaatkan, usahakan minimal punya 2 kartu kredit.

Sekarang kan banyak yg menyediakan jasa tarik tunai dari kartu kredit, biasanya ada biaya 2,5% - 3,5% utk sekali tarik, anggap saja 3%.

Tehnisnya bagaimana?

Tarik tunai dari kartu kredit no. 1, satu hari setelah tgl cetak tagihan kartu kredit. Amati pergerakan NAB dari RD yg kita incar, beli saat NAB sedang turun, tapi jgn kelamaan nunggunya. Biaya yg kita keluarkan adalah 3% utk tarik tunai, 1% utk beli RD dan nanti ada 1% utk jual RD, total 5%.

Kalau dalam 1 bulan ternyata kejadian NAB RD naik > 5%, dan kita mau ambil untung, ya tinggal dijual lagi. Untungnya adalah selisih antara persentase kenaikan NAB - 5%.

Masalahnya, berhubung ini investasi jangka panjang, bisa saja dalam 1 bulan returnnya tidak setinggi yg diinginkan atau mungkin malah jeblok, tentunya kita harus menahan diri utk tidak menjual unit RD tsb.

Cuma, bagaimana membayar pokok tagihan kartu kredit pertama yg sdh jatuh tempo?

Nah ini gunanya kartu kredit ke 2. Kita bisa ambil tunai di kartu kredit ke 2 dg biaya yg sama, 3%, gunakan utk langsung lunasi tagihan kartu no. 1.

Bulan berikutnya, lakukan hal sebaliknya.

Jadi setiap bulan, kita hanya membayar biaya saja sebesar 3%, Ini mirip mekanisme pinjaman rekening koran, tapi bunganya agak lebih besar.

Setelah setahun, kita bisa berharap return RD cukup tinggi, dan kita bisa jual semua unit yg kita miliki, sebagian digunakan utk melunasi pokok pinjaman kartu kredit.

Berapa profitnya? Cost dari proses ini selama setahun adalah biaya tarik tunai (3% x 12) + biaya beli dan jual RD (1%+1%) = 38%. Kalau return RD katakan 70% per tahun, maka profitnya 70-38 = 32% per tahun.

Kalau diilustrasikan dg angka, misal kita tarik tunai 50 jt, semua dibelikan unit RD, berarti returnnya 32% x 50 jt = 16 jt.

Sementara analisa cash to cash nya, dengan modal 3% x 50 jt = 1,5 jt per bulan = 18 jt per tahun, dapat return 16 jt = 88,9% / th.

Menarik? Iya... Beresiko? Iya... :)

Kembali ke keyakinan dan keberanian anda sendiri.

Note :
Utk yg sdh punya bisnis, duit dari tarikan tunai disetorkan dulu ke rekening bank, jadi mutasi creditnya bisa lebih bagus dan besok2 bisa dapat kredit pinjaman lebih besar lagi. Selain itu, ga lama pasti limit kartu kredit akan ditawarkan utk naik oleh pihak bank, jadi tarik tunainya bisa lebih besar lagi.


.

4 comments:

afahmic said...

Artikel yang sangat menarik.

Oh ya, kalau boleh saya mohon ijin untuk sekalian memperkenalkan forum baru yang sepenuhnya membahas tentang reksadana di http://forumreksadana.com

Barangkali anda juga bersedia untuk memberi pencerahan bagi mereka yang mungkin masih awam dengan reksadana di forum?

Semoga dapat membantu perkembangan reksadana di tanah air.

Terima kasih.

Ryad Kusuma said...

terima kasih pak,
tapi...
saya sendiri masih newbie.

pengalaman RD saya dulu th 97an,
sebelum krismon dg schroeder,
tapi jeblok krn timingnya sdg jelek dan saya ga sabar... :(

dan th ini baru coba mulai lagi.

yadiwidjaja said...

bro,
izin buat posting tulisan bro di http://forumreksadana.com

Ryad Kusuma said...

silahkan boss,
moga2 ga mengundang kontroversi..
:)