Monday, March 31, 2008

Direktur Baru di Ruzika Corporation

4 toko offline di 3 mall yang berbeda dan lokasi yang berjauhan bukan hal yang sederhana utk di manage. Belum lagi 1 toko online dengan orderan yang tidak pernah berhenti dari berbagai daerah di indonesia, dari aceh sampai papua, bahkan ke mancanegara.

Sementara saya dan Poppy masih berstatus karyawan yg tentunya terikat dengan aturan2 dan jadwal pekerjaan di kantor kami masing2. Benturan kepentingan, pemakaian waktu dan fasilitas kantor menjadi hal yg tidak bisa dielakkan.

Jika kondisi ini dijalankan terus, tentunya akan tidak sehat. Di kantor kita tidak bisa fokus sementara usaha juga tidak bisa tumbuh dengan kecepatan yg diharapkan.

Dan akhirnya kita harus putuskan.

Poppy harus resign dari jabatan Product Supply Specialist di tempatnya bekerja sekarang, salah satu perusahaan kosmetika ternama di Indonesia per akhir April 2008. Utk selanjutnya akan memegang posisi Direktur Operational di Ruzika Corporation.

Tugas barunya akan akan meliputi tapi tidak terbatas pada :
  1. Meningkatkan sales dan profit masing2 toko.
  2. Menjaga level supply dan demand.
  3. Meningkatkan kualitas SDM.
  4. Memperbaiki administrasi.
  5. Mempersiapkan pembentukan toko baru paling lambat th depan.
Tugas yg sangat menantang dan diharapkan dengan bisa 100% fokus di Ruzika insyaallah growth di 2008 akan sangat baik.

Penyakit Lama

Salah satu hal yang menjengkelkan dari diri saya adalah sifat saya yg angin2an.

Sering ga ada angin ga ada hujan tiba2 saya bosan dengan hal tertentu. Satu hal yg tadinya saya geluti 24 jam, bisa tiba2 saya tinggalkan begitu saja.

Dan parahnya ini terjadi pada usaha yg saya jalankan. Entah kenapa saya merasa sangat bosan saat menjalankan usaha Ruzika. Muncul perasaan malas yg luar biasa utk memfollow-up pesanan yg masuk, malas membuka email, malas membaca sms, malas mengangkat telepon yg masuk. Tapi tetap semangat saat menghitung uang yg masuk.. :p. Ini berlangsung beberapa minggu terakhir.

Alhamdulillah saya menjalankan usaha ini tidak sendirian, Poppy, istri saya masih tetap semangat. Walau dia juga jadi semakin sibuk karena ditambah beberapa pelanggan yg kemudian complain langsung ke dia karena order yg dikirimkan ke saya tidak ada beritanya.

Ternyata memang musuh terbesar saya ada di dalam diri saya sendiri, bukan dari orang lain, bukan dari kompetitor. Saya harus berusaha sekuat tenaga utk mengembalikan motivasi dan spirit yg dulu saya miliki. Sekedar kata maaf kepada pelanggan tentu tidak cukup.

Saya bereskan semuanya satu persatu.