Ini sekalian sharing unwinning.. kemarin kan ada yg minta.. :)
Jadi programmer freelance, jualan aplikasi, tapi cuma dibayar 1/2 harga, udah.
Investasi saham, ketemu bule cas cis cus profit sekian ratus persen, ternyata amblas.
Jadi agen pakaian anak ga pake modal, krn model titip jual, dijual kekantor2 di daerah pusat bisnis, udah punya banyak sub agen... eh malah pabrik tutup.
Ingin jadi juragan angkot, terinspirasi dari mertua teman yg bisa punya 10 metromini, dari punya 1 angkot, punya 2, sampai abis semua dijual.. kena dampak krismon (lumayan bisa buat alasan) :)
Ikutan macam2 multilevel, kartu discount, ubs, amway, sampai kartu ijumpi (ikatan juru masak profesional indonesia), belum pada pernah denger kan? lumayan kebeli HP, hehehe....
Jualan voucher perdana, jamannya no perdana masih ratusan ribu, jualannya ngetem di pinggir jalan di margonda depok... panas doank...
Coba jualan aplikasi di handphone, untuk kirim sms via GPRS, jadi kirim 1 sms cuma bayar 5-25 perak (tarif gprs per kb). Udah gitu jualannya pake web multilevel. Kayaknya udah paling canggih deh... eh jeblok juga.
Walau pengalaman jatuh bangun udah lumayan banyak, tapi utk mulai suatu usaha lagi tetap aja ada rasa waswas. Wajar kan, manusiawi banget. Makanya perlu ada pemicunya.
Bener tuh kata pak Eko, ini utk memotivasi secara internal di dalam diri kita :
> anda tidak perlu hebat untuk memulai,
> tetapi anda harus memulai untuk menjadi hebat
Dan tulisan pak Abduh, ini faktor eksternal :
> Nah ketika bertemu dengan komunitas yang frekwensinya pas,
> sensornya langsung nyambung. Mereka kembali bangkit dengan motivasi
> yang terjaga karena berada di tengah "kolam" yang sama.
Internal ada, eksternal nyambung, produk ada, contoh sukses ada, tinggal di copy paste dan berdoa, moga2 bisa jadi long n lasting business... :)
Salam,
Ryad
..........................................................................................
--- In http://finance.groups.yahoo.com/group/tangandiatas/post?postID=I7g5RMBe-RBE3HMnv7tKCs-K1zzP-bXvelNmn8_BetPFqtznRp1NW52VqEGOCTMtJpBHTi_uMfkVeHwVdg--lZls9lE, Eko June
>> Setuju sekali pak Abduh, tulisannya sangat mencerahkan.
>> Saya melihat sosok seperti pak Hadi dan pak Faif adalah contoh dari 'mesin jet'.
> 'Flying watch' nya emang panjang dan penuh liku.
> Kita sudah mendengar suka-duka mereka mereka dalam merintis usaha.
> Ongkos belajar kata pak Faif. Kegagalan adalah kesuksesan yang tertunda.
> Pengalamannya menjadi modal utama kesuksesan saat ini, terutama ketika bergabung dengan TDA, dimana benar kaya pak Abduh bahwa ketika frekwensi nya udah 'match'.
>> Saya sendiri sepertinya malah jadi kayak 'mesin uap'.
> Selain pengetahuan entrepreneur dari ortu atau buku, praktis saya gak pernah punya usaha sebelumnya. Setelah bertemu dengan TDA baruaction. :)
> Tapi sebenernya gak bisa dijadikan excuse juga sih karena banyak yang 'case' nya sama tapi tetap bisa melesat laksana 'mesin jet'.
> Pasangan pak Ryad dan mbak Poppy atau mbak Doris mungkin bisa sebagai contoh walau pak Ryad memang pernah usaha pulsa elektrik ya(maaf klo ada salah informasi).
>> So, maksud saya, saya berada di barisan anda para member yang belum punya usaha dan punya keinginan untuk mencoba merintis usaha. Banyak ketakutan dan kekuatiran serta keengganan. Tapi Insya Allah dengan berjamaah semua bisa teratasi. Jangan berkecil hati. Sayapun terus terang dulu minder berada di lingkungan komunitas yang sebagian sudah sukses tapi ketika menyadari banyak juga yang masih memiliki status yang sama (merintis usaha), alhamdulillah rasa minder itu perlahan mulai berkurang. Melihat kesuksesan member yang sudah berhasil dijadikan sebagai motivasi bukan malah keminderan. Bersama kita bisa (loh jadi kayak kampanye hehe).
>> Yang terpenting ya itu tadi : Frekwensi udah sama :)
>> Tetap semangat.
>> Eko June> www.ekojune.com YM : eko_juna
>> anda tidak perlu hebat untuk memulai,
> tetapi anda harus memulai untuk menjadi hebat
..........................................................................................
>>>> ----- Original Message ----> From: M. Abduh
> Sent: Wednesday, June 27, 2007 5:24:30 PM
> Subject: [tangandiatas] TDA-ers: Antara "Jet" dan "Mesin Uap"
>> Proses. Inilah kata yang harus kita lewati untuk mewujudkan mimpi. Tidak ada sebuah realita yg terwujud tanpa melalui proses. Kita berhasil naik sepeda setelah beberapa kali mengalami proses jatuh-bangun, bahkan tidak jarang masuk selokan.
>> Asumsi saya, para TDA-ers yang berhasil melesat cepat sebenarnya bukanlah orang yang baru memulai usaha ketika bergabung dengan komunitas ini. Mereka adalah orang-orang yang sebenarnya sudah mempunyai flying watch (kata Thukul) cukup lama. Mereka sudah pernah mengalami jatuh bangun sebelumnya (bahkan babak belur mungkin). Mentalnya sudah terasah. Tapi karena satu dan lain hal mereka memilih menghentikan usahanya dan menjadi TDB.
>> Nah ketika bertemu dengan komunitas yang frekwensinya pas, sensornya langsung nyambung. Mereka kembali bangkit dengan motivasi yang terjaga karena berada di tengah "kolam" yang sama. Nah kemampuan yang pernah terasah inilah yang menyebabkan mereka cukup cepat melesat. Ibarat supir yang sudah bertahun-tahun tidak pegang mobil, begitu belajar kembali cara nyopir yang baik, mereka langsung piawai pegang mobil.
>> Jadi bagi para TDA-ers yang belum juga menemukan settingan yang pas tidak usah kecil hati. Ikutilah proses. Jangan melihat pada TDA-ers yang sudah berhasil saat ini tapi lihatlah bagaimana mereka jatuh bangun "menyusun" bangunan mimpi ketika belum ada komunitas TDA.
> Betul nggak asumsi saya? Yuk kita lakukan survey...:)
>Abduh
>http://abduh1.blogspot.com/
..........................................................................................
Wuih ciri khasnya pak Ryad kalau menulis, lugas, spontan, mudah dimengerti dan yang terutama aplikatif.
Jadi untuk smua TDAers baik yang masih TDB dan syukur-2 sudah mulai berfikir jadi amfibi, action saja. Sekecil apapun itu, jalani saja dulu. Mungkin diawalnya terkesan bingung karena mau jualan produk/servis yang mana. Karena hampir semuanya ada di TDA. Coba dimulai dari yang resikonya minimal. Jangan seperti saya dulu, gak dulu banget sih :-) tepatnya setahun yang lalu yang langsung ingin melompat menjadi seorang investor padahal belum punya bisnis sama sekali yang akan membantu cicilan properti yang saya beli itu setiap bulannya.
Alhamdulillah keadaan keuangan keluarga morat-marit selama 10 bulan. Pil Pahit? Iya lah. Tapi alhamdulillah keputusan amputasi walaupun merugi tetap saya syukuri juga. Akhirnya saya dan suami berani keluar dari iming-2 hasil investasi properti tsb yang sangat indah diatas kertasnya.
"Sukses adalah kegagalan + Usaha untuk coba terus". Pak Omar pernah menulis kata-2 ini kalau tidak salah. Dan saya merasa pernyataan tsbt benar adanya.Terus kayuh sepeda kita untuk mencapai impian dan kesuksesan yang kita inginkan. Tidak usah risau mesin uap dan mesin jetlah..hehe.. tidak ada formula baku dalamberbisnis. Iya kan.
Salam pantang mundur niyh..dan semoga TDAers yang sedang diam-diam bersiap untuk melaunching toko/blog/webstorenya menjadi yakin untuk go trough dan secepatnya memulai langkah pertamanya. Masih ada ribuan langkah lagi di depan dan semuanya itu dimulai dari langkah pertama kita ini.
Salam FUNtasticc :-D
Salam,
Doris NasutionYM: dorisnst HP:0815-86038678
Blog: http://dorisnasution.blogspot.com/
Bisnis: http://mukenalukis.blogspot.com/
http://shaakira-outlet-jilbab.blogspot.com/
http://grosir-baju-muslim.blogspot.com/
No comments:
Post a Comment