Selama 6 bulan kita buka toko, banyak calon sub agen baru yg tanya, barangnya bisa diretur ga?
Saya mengerti bahwa kekhawatiran utama dari calon sub agen baru adalah kalo barang tidak laku. Berarti uang ga muter, stok numpuk, profit jadi berkurang. Di satu sisi ini betul.
Tapi dari pengalaman saya, pembeli lebih suka datang ke toko yg barangnya komplet.
Kita jual barang, biasanya ga semua laku, pasti ada barang yg fast moving, average dan slow moving. Biasanya mengikuti hukum pareto. Di toko saya, ada 20% item barang yg fast moving yg menyumbang sekitar sekitar 50% dari omzet. Lalu 60% item average. Dan 20% sisanya slow moving.
Pada awalnya saya juga ga tau, item mana yg fast moving, mana yg slow moving. Jalan satu2nya adalah bertanya pada penjual, dg harapan penjual berkata jujur. Walaupun demikian, karena kondisi yg berbeda, bisa saja laku di toko penjual, blm tentu laku di toko saya, demikian sebaliknya. Jadi, selain referensi penjual, judgement kita juga penting.
Jadi, dari pembelian pertama, biasanya ada aja beberapa item yg masuk kategori slow moving.
Tapi dari data sales, kita bisa tau item mana yg laku. Nah ini kita pakai untuk order pembelian berikutnya.
Sementara item yg tidak laku mau diapakan?
Seperti tadi saya tulis, pembeli cenderung datang ke toko yg itemnya komplet, semua model ada, semua warna ada, semua ukuran ada, pembeli maunya seperti itu, biar milihnya puas.
Jadi, item yg tidak laku tidak saya retur, tapi saya biarkan terdisplay di toko, sehingga kesannya semua barang ada di toko.
Toh item tsb bukannya sama sekali ga laku, yg beli tetap ada, hanya saja frekwensinya jarang.
Jadi, yg penting utk barang slow moving, saya jaga stoknya agar tidak berlebihan, sementara item yg fast moving, dijaga jangan sampai kehabisan...
Kalau tetap ga laku juga bagaimana?
Kebetulan saya ada 3 toko, saya rotasi saja, mungkin selera pembeli di toko yg lain berbeda.
Masih ga laku juga,
Kalo lagi butuh modal cepat, ya jual discount aja, asal modal balik. Terutama kalo saya beli di tempat yg jauh, dimana utk me-retur barang butuh biaya kirim atau biaya transport yg lumayan.
Masih ga laku juga,
Ya nasiblah.. anggap aja itu biaya utk mempercantik toko, makanya stoknya di tekan seminimal mungkin.
Gampang kan? Tapi prakteknya sulit, hehehe....
No comments:
Post a Comment