Sunday, February 10, 2008

Pengalaman mengelola SDM di toko

Beberapa saat lalu pak David email ke saya meminta sharing soal SDM di toko, karena ceritanya agak panjang dan saya pikir mungkin ada orang lain yg berminat utk mengetahui hal ini, maka saya sharing aja di blog.

Khusus utk SDM, pertama buka toko, saya mempromosikan pembantu di rumah, jadi saya tawarkan dia gaji lebih besar, tapi dia harus mengerjakan 2 pekerjaan, di rumah dan di toko. Saya tau itu adalah hal yg berat, krn itu dia saya minta utk mencari teman, dia kemudian mengajak kakaknya.

Kenapa saya berani mempromosikan pembantu? Walau dia hanya sekolah sampai SD dan umurnya baru 17 th, tapi saya lihat dia punya potensi. Dan dari sisi kontrol akan lebih mudah, karena mereka juga tinggal di rumah saya.

Sedikit ada problem dg kakaknya, orangnya agak lugu, tidak bisa hitung2an, bahkan memakai kalkulator sekalipun, jadi harus di kasih kursus kilat ala kumon, hehehe...

Mereka berdua yg jadi pionir di toko, dengan segala kekurangan dan kelebihannya. Setelah bbrp bulan, kakaknya terpaksa pulang kampung krn dipanggil suaminya. Akhirnya kita cari orang lagi, dan syarat tambahannya adalah dia juga harus tinggal di rumah saya.

Beberapa kali saya lakukan pola seperti itu.

Sampai setelah karyawan mencapai >2 orang, saya ga mungkin lagi meminta mereka tinggal di rumah karena space rumah yg terbatas, tapi orang baru selalu saya tandem dengan orang lama utk jaga toko, agar bisa saling belajar.

Utk gaji, saya berikan dg memperhatikan pasar di toko sekitar, utk karyawan yg rekrutmennya di cibubur tapi kemudian saya alokasikan di toko bogor atau cikarang, saya berikan fasilitas kamar kost dan tambahan uang makan.

Gimana supaya bisa jualan? Ya diberikan contoh bagaimana cara menjual yg kita inginkan, teori juga dikasih, tapi praktek lsg akan lebih baik, kebetulan istri memang senang jualan.

Apa dia jujur? Sulit mendeteksi kejujuran seseorang, orang yg jujur pun kalau situasi terpepet bisa berubah, yg paling penting adalah kontrol. Kita harus rajin cek, berapa stok masuk, berapa terjual, berapa sisa, apakah uang masuk sesuai sales yg terjadi, awalnya mungkin dalam periode yg singkat, 1-2-3 hari sekali, tapi lama2 bisa diperpanjang, seminggu- dua minggu sekali.

Satu toko saya usahakan 2 orang yg jaga, karena kalo kondisi ramai, saya merasakan sendiri kesulitannya, blm lagi kalau dia mau shalat, ke toilet, cari makan, toko siapa yg akan jaga? Selain hal keamanan, juga utk jaga2, siapa tau karyawan yg satu keluar, saya masih ada karyawan yg lain, jadi tidak terlalu pusing. Biaya kan jadi tinggi? Ya itu sdh dihitung, dan rasanya masih lebih banyak manfaatnya.

Pengalaman paling ga enak adalah saat harus memberhentikan karyawan, tapi ini perlu dilakukan supaya virus yg ada tidak menyebar dan mempengaruhi kinerja karyawan yg lain.

Oya dari pengalaman saya, ternyata umumnya orang yg pintar jualan biasanya kurang teliti soal administrasi, sebaliknya orang yg administrasinya rapih ternyata cenderung pasif saat menawarkan produk. Tapi pernah juga sih nemuin orang yg ga bisa jualan tapi administrasinya juga berantakan.... :)

3 comments:

Naryanto said...

Senang sekali saya bisa mengenal Pak Ryad. Membaca pengalaman Bapak sampe memiliki Toko, kok mirip sekali dengan apa yang saya jalani sekarang. Bedanya saya lebih terlambat. Tanpa sengaja, singkat cerita saya sekarang menjadi agen rabbani untuk wilayah Jonggol (tepatnya mulai 17 Feb 2008), Citra Indah. Jujur aja Pak, istri saya dulu suka belanja di kios Bapak di Plaza..he..he...

Sekarang sy merasakan seperti apa yang Bapak rasakan saat itu, persis. Ragu-ragu, 3 jt hrs habis satu bulan, dll. Sekarang saya jualan di rumah. Masalahnya setelah launching pertama, banyak tetangga pada beli dan pesen...tapi, apa iya mereka tiap bulan mau beli jilbab? Maunya sih buka toko biar pangsa pasarnya lebih luas, tp modal belum cukup. Rencana sekarang sya mau buat selebaran ke wilayah lain, tapi apa iya mereka mau datang ke rumah? sementara rumah saya agak ke dalam? Bagaimana menurut Bapak?

Naryanto said...

Belum genap satu minggu dari pertama nulis komentar, saya mengalami perkembangan yang ternyata kita akhirnya jadi mitra bisnis, Insya Allah. Istri saya sudah menghubungi Ibu Poppy dan kita akan menjadi Sub Agen dari SIK dan Swarna dari Agen Ruzika. Hari ini istri akan datang ke Ruzika cibubur. Sedangkan untuk Rabbani kita sub agen wilayah Bogor. Tempat usaha juga sudah cari-cari dan kebetulan ada bekas orang yang memang awalnya untuk jualan jilbab, namun tidak jadi karena pindah ke Manado, mereka mempersilahkan alat-alat di tokonya dipakai. Selain itu, bayarannya juga minta bulanan. Pengalaman Bapak mengelola SDM juga sangat berguna buat kami. Mudah-mudahan ini menjadi awal yang baik, Insya Allah, amiin.

Anonymous said...

Hello. This post is likeable, and your blog is very interesting, congratulations :-). I will add in my blogroll =). If possible gives a last there on my blog, it is about the Servidor, I hope you enjoy. The address is http://servidor-brasil.blogspot.com. A hug.