Awal bulan ini saya merasa ada keanehan dalam pengiriman barang, kok tiba2 biaya kirim via pos jadi lebih mahal.
Paling terasa saat mau kirim barang ke Jayapura, dari semula 100an ribu menjadi 300an ribu, malah sempat jadi 600an ribu. Juga waktu mau kirim ke Lhoksumawe, dari 80an ribu menjadi 200an ribu.
Akhirnya saya coba datang ke kantor pos tempat saya biasa kirim barang. Ternyata biaya paket pos per 1 november sdh naik gila2an. Di daftar tarif baru, dibedakan tarif untuk dalam kota dan tarif untuk luar kota. Dan parahnya, petugas pos main pukul rata, entah karena ketidaktahuan atau karena main aman atau hal yg lain, semua paket ke suatu kota dihitung menggunakan tarif luar kota.
Hal lainnya adalah pada form pengiriman paket, jelas2 tertulis tax 1%, tapi dicantumkan nilai tax sebesar 10% dari biaya kirim. Ga tau yg benernya gimana...
Yang paling lucu, bulan ini saya ga bisa lagi kirim EMS di kantor pos tsb. Alasannya sederhana, orang yg biasa menghitung biaya EMS sdh dipindahkan ke kantor pos lain dan petugas yg ada tidak bisa menghitung EMS. Ampun.....
Balik soal tarif, dengan kenaikan yg luar biasa sementara peningkatan layanannya bisa dikatakan tidak ada, sebenarnya pelanggan sangat dirugikan. Dimulai dari pelayanan di tahap paling ujung di kantor pos dimana petugas tidak akurat dalam menghitung sampai ke tahap distribusi paket pos yg lama sekali, bahkan jika paket pos sdh sampai di kantor pos tujuan perlu waktu yg lebih lama lagi utk sampai ke alamat tujuan.
Disisi lain, sebenarnya ini peluang utk jasa paket kilat seperti ESL Express.... :)
Saya coba bandingkan tarif paket 3 kg via Pos vs ESL ke beberapa kota :
Medan : Pos 22.000 (dlm kota) - 33.500 (luar kota), ESL 31.500
Yogya : Pos 14.500 (dlm kota) - 18.500 (luar kota), ESL 19.800
Surabaya : Pos 16.500 (dlm kota) - 22.000 (luar kota), ESL 21.000
Jayapura : Pos 67.000 (dlm kota) - 209.000 (luar kota), ESL 174.000
Dengan waktu antar lebih cepat, tarifnya hanya beda tipis bahkan bisa lebih murah.
No comments:
Post a Comment