Manajemen SDM ternyata memang tidak semudah teorinya, karena berurusan langsung dengan manusia dengan 1001 macam masalahnya.
Sebelum Rumah kerudung Lamara buka, saya punya 5 anggota team dengan 2 orang yg cukup bisa diandalkan (A & B), 2 orang di level rata2, serta 1 orang lagi masih sangat baru dan nampaknya tahap belajarnya sangat lambat.
Setelah Lamara buka, A saya tugaskan utk handle toko tsb dibantu dengan 1 orang baru yang khusus di rekrut utk Lamara. Sementara B rencananya tetap membantu di cibubur dan bogor.
B memang ada rencana menikah dalam waktu dekat. Tapi mendadak hari senin kemarin dia memutuskan utk keluar pada hari itu juga tanpa pemberitahuan apapun sebelumnya. Dan ini sangat mengecewakan.
Untung beberapa hari sebelumnya kita sudah sempat mewawancarai satu calon yg cukup potensial. Dan malam senin itu juga ada calon lain yg akan wawancara, dan ternyata setelah proses wawancara juga cukup potensial.
Akhirnya saya dan Poppy putuskan utk menerima keduanya. Dan... ini yang agak berat, saya berencana utk tidak memperpanjang kerjasama dengan salah satu anggota team yg baru bekerja 10 hari karena lambatnya dia dalam proses belajar.
Ini adalah kali ke 2 saya terpaksa tidak meneruskan kerjasama, namun tetap bukan hal yg mudah utk dilakukan. Di satu sisi saya kasihan karena dia memang baru kali ini bekerja, tapi disisi lain kalo hal seperti ini dibiarkan akan mengganggu irama kerja anggota team yang lain dan akan menjadi beban usaha.
Akan saya coba carikan solusi yg win-win.
Atau... Kemarin pak Zainal Abidin kan punya Institut Kemandirian yang siap menampung mereka yg menganggur utk di didik agar memiliki keahlian tertentu sehingga bisa mandiri tanpa biaya (note : usaha yg sungguh mulia, salut saya), mungkin nanti saya coba kontak beliau utk mendaftarkan anggota team saya itu sehingga dia bisa punya keahlian yg menunjang.
No comments:
Post a Comment