Wednesday, May 30, 2007

HnW Inc = Husband n Wife Incorporated

Tergelitik juga utk nanggapin tulisan ini dan tulisan Pak Eko June sesudahnya.

Betulll gampang2 susah memang membangun HnW Inc. .. tapi seperti biasanya partner saya selalu berkomentar susah enggak susah kan tergantung kita yg buat, mau dibuat susah yah jadi susah mau dibuat gampang ya jadi gampang gitu aja kok repot he he he ....

Solusinya kesepakatan dibuat masing2 pegang di keahliannya supaya tidak terjadi cross posting job ... alhasil saya kebagian ngurusin stok, order dan inventory sedangkan partner saya urusan financial, business development & strategy dan investasi.

Sedangkan urusan promosi dan marketing kami pegang sama2, jalurnya saya lebih fokus ke offline store sedangkan partner saya ke online stores.

Enggak juga mulus jalannya, apalagi kalau saya habis ngajuin rencana pembelian (stok) angkanya bisa buat partner saya melotot "Enggak salah nih angkanya ? "kok ya mirip boss saya kalau saya ngajuin rencana produksi he he he....

Biasanya saya bersikukuh dulu ya betul kok, memang kita butuh stok segitu, blabla bla... alhasil saya harus tunduk pada perhitungan cash flow kami (itu mah memang udah jagonya dia).

Akhirnya kesepakatan diambil angkanya tetap, tetapi pengorderannya dibagi partial disesuaikan dengan tanggal jatuh tempo pembayaran kita.

Oh,ya satu lagi ada yg terlupakan partner juga butuh reward loh alhamdulillah bonus saya sbg manager toko sudah keluar.

Itu sedikit sharing dengan HnW Inc dikami mohon maaf jika tidak ada yg berkenan.


Salam,
Poppy


*HnW Inc. Apa Itu?*
Bayangkan ini:
Anda direktur dan istri Anda manajer keuangan atau manajer pemasaran.
Anda melakukan networking, dan istri Anda melakukan follow up.
Anda fokus pada omzet dan marketing, istri Anda fokus pada efisiensi biaya dan administrasi. It's a perfect business!

Tuesday, May 29, 2007

Target 2007 - lewat.

Awal th ini saya dan istri ngebahas target toko kita. Kita tetapkan angka yg lumayan tinggi dibanding omzet saat itu. Kita tuliskan. Kita bayangkan itu terjadi.

Setelah sempat rada waswas diawal tahun karena pasca lebaran yg katanya ga bagus buat bisnis garmen, tapi ternyata dengan perbaikan disana sini grafik tetap menggembirakan.

Dan menjelang akhir may ini, seperti biasanya setiap menjelang akhir bulan, saya bikin catatan kecil mengenai penjualan dan untungnya... biasa... utk ngitung bonus. :)

Hasilnya... wow...

Setelah diawal bulan lalu dapat kejutan omzet 1/3 bulan hanya dalam 2 hari, dan hari2 berikutnya tetap berlanjut dengan nilai jualan yg cukup baik, diakhir bulan ini angkanya cukup luar biasa.

Target omzet bulanan 2007 terlampaui.

Ke depan, insyaallah makin baik karena makin dekat ke lebaran. Stok sdh mulai disiapkan agar kejadian th lalu, dimana stok toko nyaris kosong justru pada saat rame, ga kejadian lagi.

Kerjasama jualan di internet

Saya ga bisa bikin web yg canggih, paling hanya nge-blog aja.

Tapi ternyata ada beberapa orang yg jago bikin web berminat utk ikut memasarkan salah satu produk yg saya ageni, sikclothing.

Mereka punya keahlian dan pasar, saya punya produk, ya udah, kita kerjasama. Nggak usah pusing sama kontrak, perjanjian atau apalah, pokoknya jualan dulu, toh masalahnya ga rumit2 amat.

Pasar internet terlalu luas utk dikelola sendirian.

Selain web-web yg lokal indonesia, juga sdh ada web afiliasi di 2 negara tetangga.

Dan walau baru berjalan dalam hitungan minggu, hasilnya... so far so good.

Nilai total order dari semua web afiliasi sdh mencapai 8 digit..... :)

Kalo di dunia nyata ini mirip2 kayak buka cabang. Tapi lebih simple, lebih mudah, lebih cepat dan lebih murah. Ini salah satu faktor pengali.

Thursday, May 24, 2007

Dolf de Roos - 1

Di buku Real Estate Riches nya Dolf de Roos ada 4 pertanyaan yg menarik sehubungan investasi properti. 4 pertanyaan ini menunjukkan kelebihan investasi properti dibandingkan investasi yg lain.

Berapa nilai rumah yg bisa kita beli dengan uang 100jt?

Ya tentu saja kita pasti bisa beli rumah dengan nilai 100jt juga.

Tapi kita juga bisa beli rumah seharga 500 juta. DP 100jt, kredit 400jt, dengan bunga 12,5% berarti cicilan 5jt selama 15 th.

Kalo uang 100jt kita belikan emas, ya dapatnya cuma emas senilai 100jt.

Apakah kita bisa datang ke bank utk dpt kredit 400jt supaya bisa beli emas senilai 500jt? Yg ada kita bakal diketawain... :)

Tapi kalo kita datang ke bank utk cari kredit 400jt utk beli rumah, wah.. pasti kita dilayani dg baik. Makin besar kreditnya, makin baik pelayanannya.. hehehe...

Bahkan bukan tidak mungkin kita beli rumah seharga 1000jt dengan DP 100jt dan kredit 900jt. Saya sering lihat promosi di beberapa perumahan yg hanya meminta DP 10%.

Malah ada beberapa buku yg menyebutkan kita bisa beli rumah tanpa DP sama sekali, tapi sayangnya ga disebutkan bagaimana caranya... :(

Pertanyaan no. 2 nanti dilanjut lagi.

Hari ini setahun yg lalu


24 May 2006, perasaan sdh ga enak krn harus masuk kantor meninggalkan bapak di rumah sakit, sementara kondisinya terus menurun.

Malam sebelumnya bapak sempat memegang erat tangan saya sambil berusaha berbicara dan yg saya tangkap adalah bapak berkata ingin pulang. Saya pikir ingin pulang dari rumah sakit, jadi saya jawab, nggak pak, bapak mesti berobat dulu disini sampai sembuh. Bapak tidak menjawab apapun, hanya memandang mata saya.

Pagi itu saya dapat telp dari ibu yg selalu menunggu bapak di pavilyun kartika RSPAD. Mas cepat datang kesini. Saya langsung minta ijin utk pergi dari kantor di cikarang ke RS di daerah senen.

Baru sampai cempaka putih, ibu sdh telp lagi dan mengabari bahwa bapak sudah dipanggil Allah. Innalillahi wa innaillaihi rojiun. Saya berusaha menguatkan diri.

Bapak saya, Soeparno Koesyono, adalah orang yg luar biasa. Dari penggembala kerbau semasa SD di desa terpencil di ujung Banyuwangi, kemudian dengan kemauan keras melanjutkan sekolah di Jember walaupun dengan berjualan kuaci untuk membantu biaya hidup. Dan kemudian memilih menjadi tentara sebagai jalan hidupnya.

Jalan hidup yang dilewati cukup keras. Melewati begitu banyak peristiwa di daerah operasi seperti masa-masa G-30 S, penugasan di kalimantan, irian, timor-timur, bahkan tugas intelijen di puluhan negara asing, membentuk pribadinya menjadi orang yg sangat disiplin dan teratur. Walau dari luar nampak keras, tapi tetap memiliki sisi lembut bagi keluarganya.

Bapak sempat dinas di Paspampres setelah lulus AMN th 1964, kemudian lama di Kopassus sampai sekitar th 1985 setelah penugasan di makassar. Kemudian pindah ke Kostrad di jakarta, ke Kodam Siliwangi di bandung. Sekitar th 1988 bapak kembali bertugas di jakarta, di BIA. Walaupun kariernya sempat terhambat, tapi tidak pernah sekalipun saya mendengar keluhan, justru yg saya lihat bapak sangat menikmati pekerjaannya.

Sampai akhirnya th 1993 bapak bisa memperoleh suatu level yg pasti sangat diinginkan oleh setiap tentara dalam kariernya. Dan setahun kemudian kembali memperoleh promosi dan terakhir di tugaskan di Babinkar ABRI sebelum kemudian memasuki masa purnabakti. Saya bersyukur bapak bisa memperoleh apa yg dicita-citakannya sejak kecil, walau sudah menempuh jalan panjang yg berliku.

Tapi diluar kelebihan yg ada, bapak tetap hanya manusia biasa yg banyak memiliki kekurangan.

Untuk itu saya sebagai anak tertuanya hanya bisa mohon dimaafkan atas kesalahan yg pernah dilakukan oleh bapak saya, terutama jika ada pembaca blog yg sempat mengenal bapak saya.

Dan juga mohon keikhlasannya untuk membantu doa agar bapak almarhum diampuni dosanya dan diterima amal ibadahnya sehingga bisa memperoleh tempat yg baik di sisi Allah.
.

Tuesday, May 15, 2007

Perbandingan menabung : Bank vs Properti

Iseng aja lagi ingin ngitung, sebetulnya lebih untung mana, menabung di bank, atau menabung di properti. Mari kita hitung.


Di Bank :

Jika kita menabung diawal 11 juta, lalu setiap bulan rutin menabung 400rb selama 60 bulan, dengan bunga 12% / thn bersih tanpa pajak, maka setelah dihitung-hitung, hasilnya 15 tahun kemudian mencapai sekitar 175 juta.

Itu kalo konsisten.. karena selalu ada alasan bagus utk mengambil dana yg tersimpan di rekening kita.


Di Properti :

Saya ambil contoh kasus nyata dari salah satu rumah yg dibeli th 92. Dg kondisi sama seperti diatas. Total DP 11 juta, dicicil 400rb / bln selama 60 bulan. Anggap aja ini menabung.

Belum lama, rumah ini dinilai sbb :
- Bangunan 45 m, dinilai 1,62 jt per m, jadi total = 72,9 jt
- Tanah 120 m, dinilai 1,88 jt per m, jadi total = 225,6 jt
Total bangunan dan tanah = 298,5 jt.

Selisih menabung di bank dan di properti mencapai 123 jt. Lumayan?

Belum lagi dari uang sewa yg diterima. Jika rumah tsb disewakan selama 15 tahun dg rata2 sewa 5 juta / th, maka keuntungan masih bertambah 75 jt lagi.

Setelah kredit rumah lunas dalam 5 tahun, surat bisa dijaminkan di bank utk mengambil kredit rumah yg lain atau bisa untuk usaha. Lakukan dalam 3-4 kali putaran dan biarkan waktu berjalan.

Butuh waktu? Pasti, tapi jika ini dilakukan sejak usia muda, katakan anda mulai memiliki penghasilan di usia 21 th dan dilakukan dengan cara biasa-biasa aja maka saat usia 40 kemungkinan besar asset anda sudah 10 digit.

Bisa lebih cepat? Bisa.

Caranya? Kalo saya udah tau nanti saya share lagi deh... :)

Wednesday, May 9, 2007

Kekayaan adalah Kebebasan

Dibawah ini adalah Prinsip Dasar ke 12 menjadi Milyarder :
(dari email pak Adi Prayitno di milis TDA)

Kekayaan adalah kebebasan

Ketika orang - orang mengecilkan arti kekayaan, mereka bilang: "Tidak perlu kaya, yang paling penting kan bahagia". Dia mulai menetralisir keyakinan, dia tidak sinkron. Hidup ini penuh dengan pilihan misalnya kalo Anda mau pilih hidup kaya dan bahagia bisa tidak? Bisa jawabannya.

Misalkan kalo bisa milih kaya dan bahagia, kenapa harus milih miskin dan bahagia? Sekali lagi ada orang ngomong "lebih baik miskin panjang umur, daripada kaya mati muda". Itu pilihan yang sangat - sangatlah tidak adil, karena kekayaan adalah kebebasan.

Dengan kita kaya kita bisa beramal lebih banyak, dengan kita kaya kita bisa memilih makanan yang lebih baik sehingga kita menjadi lebih sehat. Dengan kekayaan kita bisa memilih dokter yang lebih baik sehingga kita bisa lebih panjang umur. Tanpa mengingkari bahwa takdir Tuhan, tapi dalam hal ini manusia diperkenankan untuk berusaha dan untuk berusaha apabila kita kaya, kita berusaha lebih baik.

Dengan kekayaan kita mempunyai kebebasan untuk relationship kita. Banyak orang ngomong : "Pak, uang kan tidak bisa membeli cinta". Lalu ada orang yg nyeletuk: "Itu tidak tahu tempatnya saja"

Betul, kadang uang tidak bisa membeli cinta, ketika orang - orang yang kita dekati mempunyai keyakinan yang salah tentang kekayaan: "Jangan - jangan kalo suami saya kaya nanti bisa bejat", "Kalo mertua saya kaya nanti saya dihina". Akibatnya dia tidak mau mempunyai mertua yang kaya ataupun suami yang kaya karena dia mempunyai pemikiran dan keyakinan yang salah. Nah sebetulnya kekayaan adalah kebebasan.

Betul, kadang uang tidak bisa membeli cinta, tapi cinta saya akan jauh lebih indah kalo uang saya banyak. Bisa pergi ke Perancis, seperti yang saya lakukan dengan istri saya. Bisa membelikan hadiah ulang tahun istri saya Mercedes Bens. Bisa membeli jam rolex, membeli berlian 4 karat. Ini yang terjadi, cinta kita akan lebih indah jika kekayaan lebih banyak dan kebebasan lebih banyak untuk mewujudkan cinta kita dengan lebih baik.

Demikian juga kita bisa bebas mengatur waktu kita, dan hubungan dengan anak2 kita dan keluarga kita menjadi lebih baik, kalo kita memiliki banyak uang. Banyak orang ngomong: "Kalo orang kaya itu waktunya lebih sedikit, karena dia sibuk cari uang, cari uang, cari uang, cari uang". Betul, ada orang yang seperti itu, tapi dia orang kaya yang sangat bodoh.

Tapi kalau kita mau jadi orang kaya, jadilah orang kaya yang pintar. Dengan menjadi kaya, kita jadi bisa meluangkan waktu lebih banyak, karena sudah bebas secara uang. Dengan begitu, kita bisa meluangkan waktu sehingga hubungan kita dengan keluarga dan teman jadi lebih baik, karena waktu longgarnya jadi lebih banyak. Jadi kekayaan adalah kebebasan.

Note: Ya betul, kekayaan adalah kebebasan karena kita bisa bebas memilih. Sekarang saya juga bebas memilih Pekerjaan yang saya sukai. Dan tidak seperti dulu dimana saya HARUS bekerja dan tidak bisa memilih, sekarang saya bisaMEMILIH dan menikmati apa yang saya kerjakan.

Dengan menjadi kaya, tersedia banyak sekali pilihan. Bebas memilih Sekolah/kuliah Anak kita, Bebas memilih Mobil yang kita ingini, Bebas memilih Rumah yang kita sukai, Bebas memilih Liburan kemana dan dalam berapa lama. Dan bebas memilih apakah hari ini kita mau bekerja atau libur dan bermain dengan anak2 kita.

Salam Dahsyat !
Tung Desem Waringin

Monday, May 7, 2007

Omset 2 hari = 1/3 omset sebulan

Sabtu - Minggu memang hari yg menyenangkan, ga usah ke kantor, bisa leha2 di rumah atau jalan2 sama anak istri.

Selain itu, sabtu minggu juga hari yg dinanti di toko, karena biasanya pembeli akan jauh lebih ramai dari hari biasa, apalagi kalo tanggal muda.

Tapi.... hari sabtu dan minggu kemarin benar2 special di toko kita.

Pembeli datang tidak habis-habis..... satu selesai, datang lagi yg lain, bahkan sampai antri diluar untuk bisa masuk.

Masalahnya ruangan toko tidak terlalu lebar, hanya 2x3 m. Kebanyakan pembeli datang, masuk ke toko, lalu duduk dibawah sambil memilih barang2 yang akan dibeli untuk dijual lagi. Lha beli satu biji aja milihnya bisa lama, apalagi kalo belinya selusin dua lusin...

Kebetulan jumat malam itu kita baru terima baju SIK Clothing dari pabrik, dan setelah semalaman kita siapkan label harga, serta kita pisahkan utk pelanggan yg sdh pesan sebelumnya, sabtu pagi semua barang sdh di display di toko.

Juga hari minggu pagi kita baru belanja gamis D'Safa, langsung kita bawa ke toko, dan.... ternyata langsung diserbu banyak peminat.... Produk ini baru 2 minggu kita pasarkan, tapi ternyata sudah bisa memberikan kontribusi yg cukup signifikan.

Kombinasi hari sabtu - minggu, tanggal muda serta stok baru yg banyak ternyata memberi hasil luar biasa... omset 2 hari kemarin sama dengan 1/3 omset bulanan pada kondisi normal.

Hasil ini bahkan jauh lebih tinggi dari rekor yg pernah kita capai saat menjelang lebaran.

Ini tentunya juga didukung oleh sms undangan yg dikirim oleh Poppy, istri saya yg selalu semangat jualan walau dikantor sibuk, terutama bulan ini karena bonus sebagai manager toko sdh dikeluarkan hehehe, yg semalaman mengirimkan pemberitahuan kepada para pelanggan lama untuk datang ke toko jika perlu karena banyak barang baru.

Apakah setelah sabtu minggu rame lalu seninnya drop? Ternyata hari senin kemarin angkanya masih normal-normal aja.

Ini ada bbrp foto dari luar, soalnya susah mo masuk ke dalam... :)





.

Online Order

Alhamdulillah sejak buka toko online di http://ruzika.blogspot.com sekarang orderan online masuk terus nyaris tiap hari. Ada yg lewat email, ada yg pakai sms, banyak juga yg datang langsung ke toko.

Untuk order yg datang lewat email dan sms, semua yg masuk dalam satu hari direkap dulu. Karena cukup banyak, baru nanti sepulang dari kantor saya bawa ke toko utk dicari barangnya.

Kalau sudah ada stoknya, saya kabari ke pembeli utk transfer. Kalau mereka sudah transfer, berarti malamnya adalah pekerjaan saya untuk nge-pack barang. Dan besoknya barang bisa dikirim.

Kayaknya gampang ya? :)

Ternyata ga semudah itu. Banyak hal yg harus diperhatikan dan dikerjakan.

Dari sejak pengecekan order vs stok. Kalo stok ga ada, apakah mau tukar? Atau mau dilengkapi dulu, yg berarti menunggu bbrp waktu? Atau mau langsung dikirim seadanya stok?

Kemudian hitung ongkos kirim, buat nota, kabari jumlahnya ke pembeli, tunggu konfirmasi pembayaran dari pembeli, cek mutasi rekening bank.

Kalo sudah cocok uangnya, berarti mesti siapkan alamat kirim, siapkan kantong plastik atau kardus untuk kemasan barang yg akat dikirim.

Dan... mulailah proses penge-pack-an. Ini foto2 nya :

Selesai satu paket lagi, tapi masih numpuk antrian di belakang....



cape tapi seneng....


apalagi kalo dipeluk gini....

.

Sunday, May 6, 2007

Biar Mbak yg Urus....


Pak, serahin ke mbak aja, biar mbak yg urus....

Itu kalimat yg diucapkan Nadya, anak saya yg paling cantik, maklum baru 1, saat dia mengkomentari permasalahan yg sdg dihadapi oleh NadNad Chicken n Pop Ice.

Nadya saat ini 11 tahun, kelas 5 SD. Waktu kita mau coba usaha makanan, dia sangat antusias, apalagi saat namanya dijadikan nama usaha. Jadi selain bisa jajan gratis, bisa sekalian ngetop.

Awalnya, jalannya NadNad cukup lancar. Walaupun di lt 1 ada KFC dan AW, tapi pembeli tetap datang ke counter kita di lt 3.

Tapi mulai februari dan maret omset mulai menurun, ada beberapa faktor yg menjadi pemicunya, antara lain di lt. 1 juga dibukanya pusat jajanan betawi dg didukung program promosi dan fasilitas yg lebih baik.

Saya tidak menyangka masalah omset ini akan menjadi concernnya Nadya juga. Memang kalo saya perhatikan, sejak kecil dia ada bakat dagang.

Dulu dia senang menggambar dan melukis. Kalo saya tanya, mbak besar nanti ingin jadi apa? Awalnya jawabannya adalah ingin jadi pelukis. Karena banyak temannya yg suka dengan lukisannya, banyak yg minta dibuatkan. Pada acara Business Day disekolahnya, pernah dia jual lukisan2 yg dibuatnya, walau hanya dijual Rp. 1000, tapi cukup laku. Dan sejak itu cita2nya berubah ingin jadi pedagang lukisan....

Dia juga pernah jual barang2 seperti kertas bergambar lucu, dan barang2 kesenangan anak kecil lainnya. Barang2 ini dia beli saat dia kita ajak ke pasar gembrong, pusat mainan di by pass, utk beli barang kesukaannya.

Balik ke NadNad.... :)

Saya tanya ke Nadya, memangnya mbak ada rencana apa biar NadNadnya bisa rame lagi?

Nadya : Gini lho pak... Itu pop ice nya ditambahin mises, tambahin susu, tambahin choco chip sama tambahin keju... masa 4000 cuma dapat pop ice sama nutrijel aja? Mbak aja beli di btn 2500 dapat semuanya. Kalo komplet kan rasanya lebih enak....

Hmm... ada benernya juga, tapi ini kan nambah cogs, tapi... kalo emang bisa naikin sales ya kenapa ga dicoba? Kadang ide anak kecil fresh banget, biasa dan logis, tapi ga kepikir sama kita.

Ya udah, kalo gitu besok sabtu mbak yg belanja barangnya di pasar ya. Trus ajarin mbak Eli utk ngeraciknya.

Nadya : beres... (sambil cengengesan seperti biasa).

Selama april ini memang ada kenaikan dari penjualan pop ice nya, walau blm terlalu signifikan di hari biasa, tapi lumayan rame di hari sabtu minggu.

Ya.. anggap aja ini sekolah bisnis utk Nadya, selama dia fun, silahkan turun tangan langsung, hehe...


Mempekerjakan anak kecil melanggar HAM ga ya? hehehe....

Sibuk bikinin pop ice utk pembeli yg udah pada antri....

Yg beli anak kecil, yg jualan anak kecil juga....



Kalo udah cape : Pak.... mbak minta pop ice nya 1 gelas aja ya... plis...

hehehe, dasar anak kecil.....

.


Tuesday, May 1, 2007

Properti Produktif

Alhamdulillah, setelah sekian lama menunggu dengan H2C, akhirnya kredit dari bank cair juga.

Dengan agunan salah satu properti yg ada, kredit ini digunakan utk beli properti baru.

Properti baru ini digunakan utk usaha. Profit dari usaha, sebagian dialokasikan untuk membayar kredit.

Untungnya lagi, sejak dibeli, sampai pembayaran cicilan yg pertama, terdapat "grace period" yg cukup panjang, 5 bulan. Dalam 5 bulan ini, saya bisa mengukur kelayakan usaha yg dijalankan di properti tsb.

Dengan mengambil kredit jangka panjang, besarnya nilai cicilan masih lebih kecil dibandingkan jika membayar sewa.

Memang diawal mesti bayar nilai DP, yang setelah ditambah biaya ini itu, besarnya hampir sama dengan dengan nilai sewa 2 tahun. Tapi secara jangka panjang, masih tetap menguntungkan.

Jadi, gaji TDB tidak terbebani cicilan.

Hanya perlu menjaga agar hasil usaha tetap menguntungkan. Jelek2nya usahanya tutup, properti masih bisa disewakan dan masih akan menguntungkan.

Masih ada lagi...

Uang hasil kredit masih ada lebihnya, saya manfaatkan untuk mempercepat pembayaran cicilan properti yg lain yg kebetulan bunga kreditnya masih cukup tinggi. Makin cepat selesai kredit, sertifikat bisa segera diambil, dan pada saatnya nanti bisa segera dikaryakan lagi.

Memang masih banyak parameter lain yg harus dicermati, tapi kalau ada penyimpangan, akan coba diatasi nanti sambil jalan.

Gusur !! (Tol Depok Jagorawi) - Part 2

Menyambung tulisan terdahulu :
http://ryadkusuma.blogspot.com/2006/12/jadi-korban-gusuran.html

Kemarin dapat sms bahwa pengumuman ganti rugi sdh keluar. Malam sepulang dari kantor, saya segera ke rumah pak RT Darmawan. Tapi ternyata yg keluar hanya pengumuman ganti rugi untuk bangunan saja. Sementara ganti rugi tanah belum jelas kapan. Entah apa maksudnya pengumumannya tidak digabung saja.

Di surat pengumuman dicantumkan komponen rumah yg mendapat penggantian seperti bangunan utama, teras, carport, tembok belakang, pagar depan, septic tank, jembatan antara jalan ke rumah, sampai ke jumlah tanaman yg ada. Kelihatannya menarik, tapi nanti dulu...

Masing2 komponen memiliki harga dasar yg didapat entah dari mana.

Selain itu masih ada 3 faktor pengali.
  1. Faktor kualitas bangunan. Nilainya ada yg 1, ada yg dibawah 1. Kebetulan rumah saya dinilai dibawah 1 (nol koma sekian). Kenapa dibawah 1? Gelap euy... Berarti ini faktor pengurang.
  2. Faktor jenis bangunan. Jika bangunan bertingkat nilainya 1.09. Jika bangunan permanen nilainya 1. Jika semi permanen 0.5.
  3. Faktor depresiasi yg besarnya 2% per tahun dan nilai minimumnya 20%. Lha kalau bangunannya baru 5 tahun, rugi berat nih. Karena bangunan rumah sdh berumur 14 tahun, nilai bangunan menjadi (100% - (14 x 2%)) = 72%. Ini jadinya faktor pengurang juga.

Nah dari situ dihitung rumus nilai bangunan gusuran :

  • Sum (Luas komponen x harga dasar x faktor 1 x faktor 2 x faktor 3)

Dari rumus itu segera terlihat bahwa faktor prospek ke depan dari properti tidak dinilai, yg ada hanya faktor2 pengurang.

Dengan dibangunnya akses jalan tol, nilai properti di sekitar jalan tol tsb pasti akan meningkat. Seharusnya faktor ini juga dipertimbangkan dan diperhitungkan sebagai faktor pengali agar memenuhi azas keadilan.

Bukankah jika tidak digusur seharusnya warga bisa menikmati kenaikan nilai properti? Bukankah warga selama ini sudah nyaman di lingkungan yg sdh ditinggali puluhan tahun?

Dan sebaliknya, warga korban gusuran mengalami kerepotan karena harus pindah tempat tinggal. Warga harus mencari lokasi rumah baru, mungkin melakukan kredit ulang, warga harus menyesuaikan kembali dengan lingkungan baru, warga harus menata ulang kehidupan sosialnya. Ini semua bukan tanpa biaya.

Sebetulnya sih keinginan warga umumnya tidak terlalu berlebihan. Uang gusuran bisa dipakai untuk membeli properti dengan kondisi yg tidak beda jauh dengan properti lama di wilayah sekitar tempat tinggal yg lama, plus biaya pengurusan ini itu.

Masih ada pejabat berwenang yg punya nurani dan bisa mendengar harapan ini ga ya? Mudah-mudahan..... :)

Halo pak Nur Mahmudi.....